Archive for Agustus 2014

Pelatihan Kader Kesehetan

Kemandirian masyarkat dalam menangani masalah kesehatannya menjadi tujuan utama perawatan kesehatan di komunitas. Pemberdayaan keluarga dan komunitas adalah salah satu metode untuk meningkatkan kemandirian masyarakat.

Perawat CMHN sebagai tenaga kesehatan yang bekerja di masyarakat dan bersama masyarakat, harus mempunyai kemampuan dalam meningkatkan peran serta masyarakat, terutama tokoh masyarakat, dengan cara melatih tokoh masyarakat, dengan cara melatih tokoh masyarakat tersebut untuk menjadi kader jiwa.

Strategi ini diperlukan agar masyarakat yang sehat jiwa teptap sehat, individu yang beresiko dapat dicegah mengalami gangguan jiwa dan individu yang mengalami gangguan jiwa dapat sembuh atau mandiri dan dapat dilanjutkan perawatannya oleh kader jiwa.

Pada Bulan Juni 2013,  diadakan Pelatihan kader Kesehatan Jiwa di Kelurahan Air Hitam  Samarinda, hasil kerjasama dari RSJD. Atma Husada Mahakam Samarinda, Puskesmas Juanda, dan Kelurahan Air Hitam Samarinda, Kalimantan Timur.

Pelatihan ini berlangsung selama 3 hari , 1 hari pemberian materi  dan 2 hari praktek di masyarakat kelurahan krikilan langsung. Pemberian materi diberikan oleh Nara Sumber yaitu Linda Dwi Novial F, S.Kep., M.kep., Sp.Kep Jiwa ( Ketua IPKJI Kalimantan Timur) dan narasumber kedua yaitu Ns. Tiurma Naibaho S.Kep.,M.Kes ( Yankes Keskhusus Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur ) , dan hari kedua dan ke tiga  KKJ langsung praktek di masyarakat.
Minggu, 03 Agustus 2014
Posted by Unknown

Posyandu menuju Badrain sehat


Kader posyandu merupakan salah satu unsur terpenting yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah terutama bagi tenaga kesehatan yang menjadi barisan depan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di masyarakat terutama bagi kesehatn ibu hamil, menyusui, bayi dan balita. karna kesehatan bagi para ibu dan anak adalah salah satu program utama pemerintah. dan desa menjadi pijakan awal pemerintah untuk memantau kesehatan tersebut.

kader posyandu Badrain menjadikan keikhlasan sebagai dasar untuk mengawali pekerjaan walaupun mereka menyadari sepenuhnya bahwa kesejahteraan bagi mereka masih jauh api dari panggang. Walaupun demikian kinerja dan dedikasi yang di berikan untuk kesehatan ibu dan anak menjadi tujuan utama dan terus berusaha di wujudkan. untuk itu pelatihan-pelatihan secara berkala untuk memaksimalkan kinerja para kader posyandu terus di canangkan dan di lakukan pembenahan secara instensif.

Allhamdulillah apa yang di harapkan oleh pemerintah mulai terlihat hasilnya jika di lihat dari segi keaktifan para kader posyandu di masing masing dusun untuk mengkuti posyandu.
Sabtu, 02 Agustus 2014
Posted by Unknown

Pariwisata

SANGIRAN
Sragen merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian, Kabupaten Sragen adalah pintu gerbang memasuki Jawa Tengah dari arah timur. Kabupaten Sragen juga sering disebut sebagai “Tlatah Sukowati” yang mempunyai wilayah seluas 941,55 KM 2 , dengan topografi sebagai berikut: di tengah-tengah wilayah mengalir Sungai Bengawan Solo yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa; daerah sebelah selatan merupakan bagian dari lereng Gunung Lawu; sebelah utara merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng; dan sebelah barat merupakan kawasan yang sangat terkenal dengan sebutan “Kubah Sangiran”. 
Terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe ( + 40 km dari Sragen atau + 17 km dari Solo) Sangiran Dome menyimpan puluhan ribu fosil dari jaan pleistocen ( + 2 juta tahun lalu). Fosil-fosil purba ini merupakan 65 % fosil hominid purba di Indonesia dan 50 % di seluruh dunia. Hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil 2.931 fosil ada di Museum, sisanya disimpan di gudang penyimpanan.

Sebagai  World  Heritage  List  (Warisan Budaya  Dunia). Museum ini memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya :ruang pameran (fosil  manusia, binatang purba), laboratorium, gudang fosil, ruang slide dan kios-kios souvenir khas Sangiran. 

Keistimewaan Sangiran, berdasarkan penelitian para ahli Geologi dulu pada masa  purba merupakan hamparan lautan. Akibat proses geologi dan akibat bencana alam letusan Gunung Lawu, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu, Sangiran menjadi Daratan. Hal tersebut dibuktikan  dengan lapisan-lapisan tanah  pembentuk  wilayah  Sangiran yang sangat berbeda dengan lapisan tanah di tempat lain. Tiap-tiap lapisan tanah tersebut ditemukan fosil-fosil menurut jenis dan jamannya. Misalnya, Fosil Binatang Laut banyak diketemukan di Lapisan tanah paling bawah, yang dulu merupakan lautan. 
Dome Sangiran” atau Kawasan Sangiran yang memiliki luas wilayah sepanjang bentangan dari utara –selatan sepanjang 9 km. Barat –Timur sepanjang 7 km.    Masuk dalam empat kecamatan atau sekitar 59,3 Km2. Temuan Fosil di “Dome Sangiran” di kumpulkan dan disimpan di Museum Sangiran.  Temuan Fosil di Sangiran untuk jenis Hominid Purba (diduga sebagai asal evolusi Manusia)  ada 50 (Limapuluh) Jenis/Individu. Untuk Fosil-fosil yang diketemukan di Kawasan Sangiran merupakan 50 % dari temuan fosil di Dunia dan merupakan 65 % dari temuan di Indonesia. Oleh Karenanya Dalam sidangnya yang ke 20 Komisi Warisan Budaya Dunia di Kota Marida, Mexico tanggal 5 Desember 1996, Sangiran Ditetapkan sebagai salahsatu Warisan Budaya Dunia “World Haritage List”  Nomor : 593.  

Koleksi Musium Sangiran
 
1. Fosil manusia, antara lain Australopithecus africanus , Pithecanthropus mojokertensis (Pithecantropus robustus ), Meganthropus palaeojavanicus , Pithecanthropus erectus , Homo soloensis , Homo neanderthal Eropa, Homo neanderthal Asia, dan Homo sapiens . 
 2. Fosil binatang bertulang belakang, antara lain Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp (babi), Rhinocerus sondaicus (badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp (rusa dan domba).
3. Fosil binatang air, antara lain Crocodillus sp (buaya), ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp (kuda nil), Mollusca (kelas Pelecypoda dan Gastropoda ), Chelonia sp (kura-kura), dan foraminifera .

4. Batu-batuan , antara lain Meteorit/Taktit, Kalesdon, Diatome, Agate, Ametis  Alat-alat batu, antara lain serpih dan bilah, serut dan gurdi, kapak persegi, bola batu dan kapak perimbas-penetak.


Menara Pandang

Untuk meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan, di Kawasan Sangiran telah dibangun Menara Pandang dan Wisma Sangiran. Para wisatawan bisa menikmati keindahan dan keasrian panorama di sekitar Kawasan Sangiran dari ketinggian lewat Menara Pandang Sangiran. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan akan tempat penginapan yang nyaman di Kawasan Sangiran telah dibangun Wisma Sangiran ( Guest House Sangiran) yang terletak di sebelah Menara Pandang Sangiran. Wisma Sangiran ini berbentuk joglo (rumah adat Jawa Tengah) dengan ornamen-ornamen khas Jawa yang dilengkapi dengan pendopo sebagai lobby . Keberadaan Wisma Sangiran ini sangat menunjang kegiatan yang dilakukan oleh para tamu atau wisatawan khususnya bagi mereka yang melakukan penelitian ( research ) tentang keberadaan fosil di Kawasan Sangiran. Wisma Sangiran memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai, antara lain : Deluxe Room , sebanyak dua kamar dilengkapi dengan double bed , bath tub dan shower , washtafe l, meja rias dan rak ; Standard Room , sebanyak tiga kamar dilengkapi dengan double bed , bak mandi, washtafel , dan meja rias; Ruang Keluarga yang dilengkapi dengan meja dan kursi makan serta kitchen set ; Pendopo ( Lobby ) yang dilengkapi dengan meja dan kursi ; serta tempat parkir. Selain fasilitas-fasilitas tersebut, juga disediakan mobil (mini train ) untuk memudahkan mobilitas para wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Sangiran.

RUTE MENUJU SANGIRAN
Dengan Pesawat
Dari Bandara Adi Sumarmo (Solo), ambil jalan darat menuju ke Museum Sangiran.
Jalan Darat
•  Dari Solo > Kalijambe > Sangiran ( ± 20 km ke arah utara)
•  Dari Semarang > Purwodadi > Kalijambe > Sangiran
•  Dari Surabaya > Sragen > Kalijambe > Sangiran
•  Dari Yogyakarta > Solo > Kalijambe > Sangiran

Situs Sangiran merupakan tempat yang tempat untuk melakukan perjalanan kembali ke masa pra sejarah. Banyak hal yang bisa dipelajari di situs ini, antara lain tentang kehidupan di masa lalu dan tentang misteri evolusi makhluk hidup yang sangat menarik untuk diungkap. Semoga penjelasan ini bisa memberikan gambaran bagi para pembaca bahwa ada dunia menakjubkan di balik Situs Sangiran. Pengetahuan ini perlu disebarluaskan kepada para generasi penerus supaya mereka ikut melestarikan warisan dunia yang menakjubkan ini. Informasi tersebut akan terasa lebih lengkap lagi apabila disertai dengan kunjungan langsung ke Museum Sangiran dan kunjungi website Situs Sangiran di www.sangiran.info atau www.sragenkab.go.id

































Posted by Unknown

Sosialisai Amankan Kebakaran

Krikilan. Mengingat dalam beberapa bulan terakhir sering terjadi bencana kebakaran di kabupaten Sragen, Dirasa perlu untuk membarikan pembekalan kepada para warga demi mencegah kemungkinan terjadinya kejadian yang serupa, senada dengan itu Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU mengajak segenap warga yang ada di kelurahan Krikilan untuk ikut dalam sosialisasi tanggap kebakaran, Ahad (16/06/2014)

Kegiatan yang berlangsung dari Pukul 16.00 -18.00 Wita dihadiri sekitar 50 warga yang berasal dari Rt yang berbeda diantanya Rt 06, Rt 07 dan Rt. 10. Nampak lurah Widodo hadir dalam sosialisasi tersebut.

Dian Adi Purwanto selaku Kordinator Penanggulangan Resiko Bencana PKPU  menyatakan bahwa sosialisasi tersebut sengaja dilakukan mengingat sering terjadinya bencana kebakaran khususnya di Sragen sendiri

“ Dalam sosialisasi kali ini berupa edukasi seputar tanggap kebakaran kami berikan kepada warga sebagai bekal bila mana kejadian yang tidak kita inginkan tersebut terjadi, selain itu motivasi keberanian juga kita coba tanamkan kepada para warga agar sekiranya tidak takut dalam menghadapi kobaran api dengan tindakan-tindakan sesuai yang telah kita bekalkan sebelumnya” tutur dian.

Tidak hanya itu, sosialisasi tentang pemasangan alur listrik yang baik dan aman juga di berikan kepada warga melihat tingginya kasus penyebab terjadinya kebakaran sendiri berasal dari tegangan alur listrik.

Para warga pun menyambut baik sosialisasi yang digelar oleh PKPU, mereka berharap kegiatan serupa sekiranya bisa di adakan di tempat lain “ kami sangat senang dan bersyukur dengan adanya sosialisasi tersebut, pengetahuan yang kami dapat dalam sosialisasi ini tentu akan sangat penting dan berguna bagi kami nantinya, kami juga sangat berterimakasih kepada PKPU yang telah berbagi Ilmu dengan kami” tutur salah seorang warga yang hadir dalam sosialisasi tersebut.

PKPU berharap dengan adanya sosialisasi tersebut dapat menciptakan mansyarakat yang tangguh dan tanggap terhadap kebakaran, selain itu diharapkan mampu meminimalisir terjadinya bencana kebakaran.

Posted by Unknown

Warga Kerja Bakti

Warga masyarakat Kelurahan Krikilan kecamatan Kalijambe menggelar  kerja bakti membesihkan dan menalut  pinggiran kali Cemara.  Pak Widodo menjelaskan setiap turun hujan deras wilayah Krikilan selalu digenangi air akibat dari luapan air dari kali Pondok. Hal ini menurut  Widodo karena   permukaan sungai Cemara lebih tinggi dari pemukiman warga sehingga air dari perumahan warga tidak bisa masuk ke sungai, namun berbalik arah menggenagi pemukiman warga.  “ Daerah ini setiap turun hujan, air pasti naik. Karena permukaan sungai lebih tinggi  dari muka air dari perumahan, maka air dari perumahan tidak bisa masuk ke sungai , sehingga timbul genangan. Setiap hujan seperti itu,” ujar Pak Lurah, saat ditemui di lokasi kerja bakti. 

Widodo juga menjelaskan ketika hujan deras pada beberapa saat lalu wilayah menderita paling parah adalah Desa Pondok. Hampir 60 persen terendam air. Namun di wilayahnya hanya RT.08 dan 09 yang  berada persis di pinggir sungai  yang terendam air.  Dijelaskan kondisi seperti ini sudah  jadi setiap tahun dan tahun menurut Widodo merupakan genangan yang terparah.

Widodo juga menjelaskan untuk mengatasi dan mengurangi genangan  air  luapan kali Cemara , untuk sementara  di depan rumah warga diberi penutup (gejlik ) agar air air tidak dapat masuk ke dalam rumah warga.  Widodo mengatakan selama air di sungai Belik ini tidak dapat  berjalan lancar  maka air akan terus masuk ke pemukiman warga.  Menurut pengamatan Widodo penyebabnya adalah di sisi selatan  yakni di Pleret Bendungan  ada sebuah jembatan  yang lebih sempit dibanding dengan  lebarnya  sungai. “ Ini mengakibatkan air terhenti di situ dan naik ke pemukiman warga,”. Ujar Widodo.

Widodo menjelaskan pihaknya telah melaporkan kondisi ini ke aparat pemerintahan,dan telah mendapatkan tanggapan positip dari pemerintah dengan berencana membuat embung di sekitar  SD N 1 Krikilan. “ Kemarin warga di sini senang ketika mendengar bahwa SD  N 1 Krikilan akan dijadikan embung lagi.  Jadi, waktu ada air besar dari utara , itu bisa ditampung dulu di embung. Untuk mentralisir kondisi air di pemukiman,” Tambah Widodo. Untuk pembuatan embung Widodo menambahkan merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sragen.

Widodo menilai tindakan Pemerintah Kab Sragen dalam merespon bencana banjir di wilayahnya sudah baik. “ Misalnya kalau ada bencana begitu, reaksi pemerintah sudah cepat dengan segera memberi bantuan kepada warga berupa  logistik maupun bantuan lalinnya.  Namun, dirinya berharap rencana untuk pembuatan embung segera direalisasikan agar permasalahan banjir dan air tergenang di wilayahnya dapat teratasi. Dijelaskan pula,  untuk kerja bakti pembuatan talud sementara  sepanjang 25 meter , warga masyarakat Pondok dibantu oleh salah satu Ormas, terutama pengadaan material seperti semen, batu, dan pasir.
Posted by Unknown

BAKSOS MAN 1 Surakarta

MAN 1 Surakarta, dalam mengisi liburan sekolah mengadakan kegiatan BAKTI Sosisal di kelurahan Krikilan, baksos yang menjadi agenda Kesiswaan dan Humas MAN 1 Surakarta digelar di Desa Krikilan Kecamatan Kalijambe Sragen, 12 - 19 April 14
Bila dihitung, kegiatan tahun ini merupakan yang kelima kalinya diadakan. Tempat baksos pun selalu bergilir dari wilayah di sekitar Sragen. Mulai dari mengadakan sosial bersama warga masyarakat tentang pentinganya kesehatan, dilajutkan dengan diselenggarakan pasar murah yang bagi warga kelurahan krikilan.

Ketua Panitia Baksos tahun ini Hj Sri Yuniarsih mengatakan, kegiatan ini sebagai pelaksanaan dari visi misi MAN 1 Surakarta.

“Alhamdulillah kegiatan ini selalu menarik masyarakat untuk menghadirinya,” kata Sri.
Adapun kegiatan dalam baksos ada berbagai macam. Di antaranya yaitu pengajian akbar, pembagian bingkisan kepada anak-anak kurang mampu, pembagian zakat fitrah, dan pasar murah.
Untuk kegiatan pasar murah, pihak sekolah menggandeng pengusaha lokal untuk kerja sama. Barang yang dijual dalam pasar murah pun beragam. Sembako dijual dengan harga di bawah harga pasar. Selain itu juga dijual pakaian murah serta semua kebutuhan menjelang lebaran.
“Dari tahun ke tahun acara pasar murah bisa dikatakan sukses. Warga sangat antusias dengan program tersebut,” katanya.

Menurut Nani, satu di antara penduduk desa setempat mengatakan, kalau kegiatan tersebut sangat membantu warga sekitar. Ia berharap, agar kegiatan itu bisa tiap bulan dilakukan.
Kepala Desa Krikilan, Widodo mengatakan, kalau dirinya selaku pemimpin di Desa Krikilan mengucapkan terima kasih yang tak terhinggga untuk pihak MAN 1 Surakarta atas program tersebut.
“Program ini sangat membantu rakyat khususnya warga kami. Semoga segala amal kebaikan dari semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini diterima amal kebaikannya. Apalagi kegiatan ini bersifat sosial bagi masyarakat,” kata Pak Widodo yang baru saja memenangi pilihan untuk kedua kalinya ini.

Kepala MAN 1 Surakarta Drs A Junaidi A MM mengucapkan banyak terima kasih untuk semua pihak yang turut mensukseskan acara baksos kali ini. Baik dewan guru, OSIS, masyarakat Desa Krikilan serta perangkat desa maupun pihak pengusaha yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Kegiatan seperti ini akan diadakan tiap tahun,” katanya. (Khafid Suharyanto, Humas MAN 1 Surakarta).
Posted by Unknown

Waktu

Galeri Foto

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Kelurahan Krikilan -