PAMSIMAS
Pelatihan Kader Kesehetan

Perawat CMHN sebagai tenaga kesehatan yang bekerja di masyarakat
dan bersama masyarakat, harus mempunyai kemampuan dalam meningkatkan
peran serta masyarakat, terutama tokoh masyarakat, dengan cara melatih
tokoh masyarakat, dengan cara melatih tokoh masyarakat tersebut untuk
menjadi kader jiwa.

Pada Bulan Juni 2013, diadakan Pelatihan kader Kesehatan Jiwa di
Kelurahan Air Hitam Samarinda, hasil kerjasama dari RSJD. Atma Husada
Mahakam Samarinda, Puskesmas Juanda, dan Kelurahan Air Hitam Samarinda,
Kalimantan Timur.

Posyandu menuju Badrain sehat

kader posyandu Badrain menjadikan keikhlasan sebagai dasar untuk
mengawali pekerjaan walaupun mereka menyadari sepenuhnya bahwa
kesejahteraan bagi mereka masih jauh api dari panggang. Walaupun
demikian kinerja dan dedikasi yang di berikan untuk kesehatan ibu dan
anak menjadi tujuan utama dan terus berusaha di wujudkan. untuk itu
pelatihan-pelatihan secara berkala untuk memaksimalkan kinerja para
kader posyandu terus di canangkan dan di lakukan pembenahan secara
instensif.
Allhamdulillah apa yang di harapkan oleh pemerintah mulai terlihat
hasilnya jika di lihat dari segi keaktifan para kader posyandu di masing
masing dusun untuk mengkuti posyandu.
Pariwisata
SANGIRAN
Sebagai World Heritage List (Warisan Budaya Dunia). Museum ini memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya :ruang pameran (fosil manusia, binatang purba), laboratorium, gudang fosil, ruang slide dan kios-kios souvenir khas Sangiran.
“ Dome Sangiran” atau Kawasan Sangiran yang
memiliki luas wilayah sepanjang bentangan dari utara –selatan sepanjang
9 km. Barat –Timur sepanjang 7 km. Masuk dalam empat kecamatan atau
sekitar 59,3 Km2. Temuan Fosil di “Dome Sangiran” di kumpulkan dan
disimpan di Museum Sangiran. Temuan Fosil di Sangiran untuk jenis Hominid Purba (diduga sebagai asal evolusi Manusia) ada
50 (Limapuluh) Jenis/Individu. Untuk Fosil-fosil yang diketemukan di
Kawasan Sangiran merupakan 50 % dari temuan fosil di Dunia dan
merupakan 65 % dari temuan di Indonesia. Oleh Karenanya Dalam sidangnya
yang ke 20 Komisi Warisan Budaya Dunia di Kota Marida, Mexico tanggal 5
Desember 1996, Sangiran Ditetapkan sebagai salahsatu Warisan Budaya Dunia “World Haritage List” Nomor : 593.
Koleksi Musium Sangiran
1. Fosil manusia, antara lain Australopithecus africanus , Pithecanthropus mojokertensis (Pithecantropus robustus ), Meganthropus palaeojavanicus , Pithecanthropus erectus , Homo soloensis , Homo neanderthal Eropa, Homo neanderthal Asia, dan Homo sapiens .
2. Fosil binatang bertulang belakang, antara lain Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp (babi), Rhinocerus sondaicus (badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp (rusa dan domba).
3. Fosil binatang air, antara lain Crocodillus sp (buaya), ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp (kuda nil), Mollusca (kelas Pelecypoda dan Gastropoda ), Chelonia sp (kura-kura), dan foraminifera .
Sragen merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Dengan
demikian, Kabupaten Sragen adalah pintu gerbang memasuki Jawa Tengah
dari arah timur. Kabupaten Sragen juga sering disebut sebagai “Tlatah
Sukowati” yang mempunyai wilayah seluas 941,55 KM 2 , dengan topografi
sebagai berikut: di tengah-tengah wilayah mengalir Sungai Bengawan Solo
yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa; daerah sebelah selatan
merupakan bagian dari lereng Gunung Lawu; sebelah utara merupakan bagian
dari Pegunungan Kendeng; dan sebelah barat merupakan kawasan yang
sangat terkenal dengan sebutan “Kubah Sangiran”.
Terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe ( + 40 km dari Sragen atau + 17
km dari Solo) Sangiran Dome menyimpan puluhan ribu fosil dari jaan
pleistocen ( + 2 juta tahun lalu). Fosil-fosil purba ini merupakan 65 %
fosil hominid purba di Indonesia dan 50 % di seluruh dunia. Hingga saat
ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil 2.931 fosil ada di Museum,
sisanya disimpan di gudang penyimpanan.
Sebagai World Heritage List (Warisan Budaya Dunia). Museum ini memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya :ruang pameran (fosil manusia, binatang purba), laboratorium, gudang fosil, ruang slide dan kios-kios souvenir khas Sangiran.
Keistimewaan Sangiran, berdasarkan penelitian para ahli Geologi dulu pada
masa purba merupakan hamparan lautan. Akibat proses geologi dan akibat
bencana alam letusan Gunung Lawu, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu,
Sangiran menjadi Daratan. Hal tersebut dibuktikan dengan
lapisan-lapisan tanah pembentuk wilayah Sangiran yang sangat berbeda
dengan lapisan tanah di tempat lain. Tiap-tiap lapisan tanah tersebut
ditemukan fosil-fosil menurut jenis dan jamannya. Misalnya, Fosil
Binatang Laut banyak diketemukan di Lapisan tanah paling bawah, yang
dulu merupakan lautan.

Koleksi Musium Sangiran

1. Fosil manusia, antara lain Australopithecus africanus , Pithecanthropus mojokertensis (Pithecantropus robustus ), Meganthropus palaeojavanicus , Pithecanthropus erectus , Homo soloensis , Homo neanderthal Eropa, Homo neanderthal Asia, dan Homo sapiens .


4. Batu-batuan , antara lain Meteorit/Taktit, Kalesdon, Diatome, Agate, Ametis Alat-alat batu, antara lain serpih dan bilah, serut dan gurdi, kapak persegi, bola batu dan kapak perimbas-penetak.
Menara Pandang
Untuk meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan, di Kawasan Sangiran telah dibangun Menara Pandang dan Wisma Sangiran. Para wisatawan bisa menikmati keindahan dan keasrian panorama di sekitar Kawasan Sangiran dari ketinggian lewat Menara Pandang Sangiran. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan akan tempat penginapan yang nyaman di Kawasan Sangiran telah dibangun Wisma Sangiran ( Guest House Sangiran) yang terletak di sebelah Menara Pandang Sangiran. Wisma Sangiran ini berbentuk joglo (rumah adat Jawa Tengah) dengan ornamen-ornamen khas Jawa yang dilengkapi dengan pendopo sebagai lobby . Keberadaan Wisma Sangiran ini sangat menunjang kegiatan yang dilakukan oleh para tamu atau wisatawan khususnya bagi mereka yang melakukan penelitian ( research ) tentang keberadaan fosil di Kawasan Sangiran. Wisma Sangiran memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai, antara lain : Deluxe Room , sebanyak dua kamar dilengkapi dengan double bed , bath tub dan shower , washtafe l, meja rias dan rak ; Standard Room , sebanyak tiga kamar dilengkapi dengan double bed , bak mandi, washtafel , dan meja rias; Ruang Keluarga yang dilengkapi dengan meja dan kursi makan serta kitchen set ; Pendopo ( Lobby ) yang dilengkapi dengan meja dan kursi ; serta tempat parkir. Selain fasilitas-fasilitas tersebut, juga disediakan mobil (mini train ) untuk memudahkan mobilitas para wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Sangiran.
RUTE MENUJU SANGIRAN
Dengan Pesawat
Dari Bandara Adi Sumarmo (Solo), ambil jalan darat menuju ke Museum Sangiran.
Jalan Darat
• Dari Solo > Kalijambe > Sangiran ( ± 20 km ke arah utara)
• Dari Semarang > Purwodadi > Kalijambe > Sangiran
• Dari Surabaya > Sragen > Kalijambe > Sangiran
• Dari Yogyakarta > Solo > Kalijambe > Sangiran
Situs Sangiran merupakan tempat yang tempat untuk melakukan perjalanan kembali ke masa pra sejarah. Banyak hal yang bisa dipelajari di situs ini, antara lain tentang kehidupan di masa lalu dan tentang misteri evolusi makhluk hidup yang sangat menarik untuk diungkap. Semoga penjelasan ini bisa memberikan gambaran bagi para pembaca bahwa ada dunia menakjubkan di balik Situs Sangiran. Pengetahuan ini perlu disebarluaskan kepada para generasi penerus supaya mereka ikut melestarikan warisan dunia yang menakjubkan ini. Informasi tersebut akan terasa lebih lengkap lagi apabila disertai dengan kunjungan langsung ke Museum Sangiran dan kunjungi website Situs Sangiran di www.sangiran.info atau www.sragenkab.go.id
Dengan Pesawat
Dari Bandara Adi Sumarmo (Solo), ambil jalan darat menuju ke Museum Sangiran.
Jalan Darat
• Dari Solo > Kalijambe > Sangiran ( ± 20 km ke arah utara)
• Dari Semarang > Purwodadi > Kalijambe > Sangiran
• Dari Surabaya > Sragen > Kalijambe > Sangiran
• Dari Yogyakarta > Solo > Kalijambe > Sangiran
Situs Sangiran merupakan tempat yang tempat untuk melakukan perjalanan kembali ke masa pra sejarah. Banyak hal yang bisa dipelajari di situs ini, antara lain tentang kehidupan di masa lalu dan tentang misteri evolusi makhluk hidup yang sangat menarik untuk diungkap. Semoga penjelasan ini bisa memberikan gambaran bagi para pembaca bahwa ada dunia menakjubkan di balik Situs Sangiran. Pengetahuan ini perlu disebarluaskan kepada para generasi penerus supaya mereka ikut melestarikan warisan dunia yang menakjubkan ini. Informasi tersebut akan terasa lebih lengkap lagi apabila disertai dengan kunjungan langsung ke Museum Sangiran dan kunjungi website Situs Sangiran di www.sangiran.info atau www.sragenkab.go.id
Posted by Unknown
Sosialisai Amankan Kebakaran
Krikilan. Mengingat
dalam beberapa bulan terakhir sering terjadi bencana kebakaran di kabupaten Sragen, Dirasa perlu untuk membarikan pembekalan kepada para warga
demi mencegah kemungkinan terjadinya kejadian yang serupa, senada dengan
itu Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU mengajak segenap warga yang ada
di kelurahan Krikilan untuk ikut dalam sosialisasi
tanggap kebakaran, Ahad (16/06/2014)
Kegiatan
yang berlangsung dari Pukul 16.00 -18.00 Wita dihadiri sekitar 50 warga
yang berasal dari Rt yang berbeda diantanya Rt 06, Rt 07 dan Rt. 10.
Nampak lurah Widodo hadir dalam sosialisasi tersebut.
Dian
Adi Purwanto selaku Kordinator Penanggulangan Resiko Bencana PKPU
menyatakan bahwa sosialisasi tersebut sengaja dilakukan mengingat
sering terjadinya bencana kebakaran khususnya di Sragen sendiri
“
Dalam sosialisasi kali ini berupa edukasi seputar tanggap kebakaran
kami berikan kepada warga sebagai bekal bila mana kejadian yang tidak
kita inginkan tersebut terjadi, selain itu motivasi keberanian juga kita
coba tanamkan kepada para warga agar sekiranya tidak takut dalam
menghadapi kobaran api dengan tindakan-tindakan sesuai yang telah kita
bekalkan sebelumnya” tutur dian.
Tidak
hanya itu, sosialisasi tentang pemasangan alur listrik yang baik dan
aman juga di berikan kepada warga melihat tingginya kasus penyebab
terjadinya kebakaran sendiri berasal dari tegangan alur listrik.
Para
warga pun menyambut baik sosialisasi yang digelar oleh PKPU, mereka
berharap kegiatan serupa sekiranya bisa di adakan di tempat lain “ kami
sangat senang dan bersyukur dengan adanya sosialisasi tersebut,
pengetahuan yang kami dapat dalam sosialisasi ini tentu akan sangat
penting dan berguna bagi kami nantinya, kami juga sangat berterimakasih
kepada PKPU yang telah berbagi Ilmu dengan kami” tutur salah seorang
warga yang hadir dalam sosialisasi tersebut.
PKPU
berharap dengan adanya sosialisasi tersebut dapat menciptakan
mansyarakat yang tangguh dan tanggap terhadap kebakaran, selain itu
diharapkan mampu meminimalisir terjadinya bencana kebakaran.
Posted by Unknown
Warga Kerja Bakti
Warga masyarakat Kelurahan Krikilan kecamatan Kalijambe menggelar kerja bakti membesihkan dan menalut pinggiran kali Cemara. Pak Widodo menjelaskan setiap turun hujan deras wilayah Krikilan selalu digenangi air akibat dari luapan air dari kali Pondok. Hal ini menurut Widodo karena permukaan sungai Cemara lebih tinggi dari pemukiman warga sehingga air dari perumahan warga tidak bisa masuk ke sungai, namun berbalik arah menggenagi pemukiman warga. “ Daerah ini setiap turun hujan, air pasti naik. Karena permukaan sungai lebih tinggi dari muka air dari perumahan, maka air dari perumahan tidak bisa masuk ke sungai , sehingga timbul genangan. Setiap hujan seperti itu,” ujar Pak Lurah, saat ditemui di lokasi kerja bakti.
Widodo juga menjelaskan ketika hujan deras pada beberapa saat lalu wilayah menderita paling parah adalah Desa Pondok. Hampir 60 persen terendam air. Namun di wilayahnya hanya RT.08 dan 09 yang berada persis di pinggir sungai yang terendam air. Dijelaskan kondisi seperti ini sudah jadi setiap tahun dan tahun menurut Widodo merupakan genangan yang terparah.
Widodo juga menjelaskan untuk mengatasi dan mengurangi genangan air luapan kali Cemara , untuk sementara di depan rumah warga diberi penutup (gejlik ) agar air air tidak dapat masuk ke dalam rumah warga. Widodo mengatakan selama air di sungai Belik ini tidak dapat berjalan lancar maka air akan terus masuk ke pemukiman warga. Menurut pengamatan Widodo penyebabnya adalah di sisi selatan yakni di Pleret Bendungan ada sebuah jembatan yang lebih sempit dibanding dengan lebarnya sungai. “ Ini mengakibatkan air terhenti di situ dan naik ke pemukiman warga,”. Ujar Widodo.
Widodo menjelaskan pihaknya telah melaporkan kondisi ini ke aparat pemerintahan,dan telah mendapatkan tanggapan positip dari pemerintah dengan berencana membuat embung di sekitar SD N 1 Krikilan. “ Kemarin warga di sini senang ketika mendengar bahwa SD N 1 Krikilan akan dijadikan embung lagi. Jadi, waktu ada air besar dari utara , itu bisa ditampung dulu di embung. Untuk mentralisir kondisi air di pemukiman,” Tambah Widodo. Untuk pembuatan embung Widodo menambahkan merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sragen.
Widodo menilai tindakan Pemerintah Kab Sragen dalam merespon bencana banjir di wilayahnya sudah baik. “ Misalnya kalau ada bencana begitu, reaksi pemerintah sudah cepat dengan segera memberi bantuan kepada warga berupa logistik maupun bantuan lalinnya. Namun, dirinya berharap rencana untuk pembuatan embung segera direalisasikan agar permasalahan banjir dan air tergenang di wilayahnya dapat teratasi. Dijelaskan pula, untuk kerja bakti pembuatan talud sementara sepanjang 25 meter , warga masyarakat Pondok dibantu oleh salah satu Ormas, terutama pengadaan material seperti semen, batu, dan pasir.
Widodo juga menjelaskan ketika hujan deras pada beberapa saat lalu wilayah menderita paling parah adalah Desa Pondok. Hampir 60 persen terendam air. Namun di wilayahnya hanya RT.08 dan 09 yang berada persis di pinggir sungai yang terendam air. Dijelaskan kondisi seperti ini sudah jadi setiap tahun dan tahun menurut Widodo merupakan genangan yang terparah.
Widodo juga menjelaskan untuk mengatasi dan mengurangi genangan air luapan kali Cemara , untuk sementara di depan rumah warga diberi penutup (gejlik ) agar air air tidak dapat masuk ke dalam rumah warga. Widodo mengatakan selama air di sungai Belik ini tidak dapat berjalan lancar maka air akan terus masuk ke pemukiman warga. Menurut pengamatan Widodo penyebabnya adalah di sisi selatan yakni di Pleret Bendungan ada sebuah jembatan yang lebih sempit dibanding dengan lebarnya sungai. “ Ini mengakibatkan air terhenti di situ dan naik ke pemukiman warga,”. Ujar Widodo.
Widodo menjelaskan pihaknya telah melaporkan kondisi ini ke aparat pemerintahan,dan telah mendapatkan tanggapan positip dari pemerintah dengan berencana membuat embung di sekitar SD N 1 Krikilan. “ Kemarin warga di sini senang ketika mendengar bahwa SD N 1 Krikilan akan dijadikan embung lagi. Jadi, waktu ada air besar dari utara , itu bisa ditampung dulu di embung. Untuk mentralisir kondisi air di pemukiman,” Tambah Widodo. Untuk pembuatan embung Widodo menambahkan merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sragen.
Widodo menilai tindakan Pemerintah Kab Sragen dalam merespon bencana banjir di wilayahnya sudah baik. “ Misalnya kalau ada bencana begitu, reaksi pemerintah sudah cepat dengan segera memberi bantuan kepada warga berupa logistik maupun bantuan lalinnya. Namun, dirinya berharap rencana untuk pembuatan embung segera direalisasikan agar permasalahan banjir dan air tergenang di wilayahnya dapat teratasi. Dijelaskan pula, untuk kerja bakti pembuatan talud sementara sepanjang 25 meter , warga masyarakat Pondok dibantu oleh salah satu Ormas, terutama pengadaan material seperti semen, batu, dan pasir.
Posted by Unknown
BAKSOS MAN 1 Surakarta

Bila dihitung, kegiatan tahun ini merupakan yang kelima kalinya diadakan. Tempat baksos pun selalu bergilir dari wilayah di sekitar Sragen. Mulai dari mengadakan sosial bersama warga masyarakat tentang pentinganya kesehatan, dilajutkan dengan diselenggarakan pasar murah yang bagi warga kelurahan krikilan.
Ketua Panitia Baksos tahun ini Hj Sri Yuniarsih mengatakan, kegiatan ini sebagai pelaksanaan dari visi misi MAN 1 Surakarta.

“Alhamdulillah kegiatan ini selalu menarik masyarakat untuk menghadirinya,” kata Sri.
Adapun kegiatan dalam baksos ada berbagai macam. Di antaranya yaitu pengajian akbar, pembagian bingkisan kepada anak-anak kurang mampu, pembagian zakat fitrah, dan pasar murah.
Untuk kegiatan pasar murah, pihak sekolah menggandeng pengusaha lokal untuk kerja sama. Barang yang dijual dalam pasar murah pun beragam. Sembako dijual dengan harga di bawah harga pasar. Selain itu juga dijual pakaian murah serta semua kebutuhan menjelang lebaran.
“Dari tahun ke tahun acara pasar murah bisa dikatakan sukses. Warga sangat antusias dengan program tersebut,” katanya.
Menurut Nani, satu di antara penduduk desa setempat mengatakan, kalau kegiatan tersebut sangat membantu warga sekitar. Ia berharap, agar kegiatan itu bisa tiap bulan dilakukan.
Kepala Desa Krikilan, Widodo mengatakan, kalau dirinya selaku pemimpin di Desa Krikilan mengucapkan terima kasih yang tak terhinggga untuk pihak MAN 1 Surakarta atas program tersebut.
“Program ini sangat membantu rakyat khususnya warga kami. Semoga segala amal kebaikan dari semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini diterima amal kebaikannya. Apalagi kegiatan ini bersifat sosial bagi masyarakat,” kata Pak Widodo yang baru saja memenangi pilihan untuk kedua kalinya ini.

Kepala MAN 1 Surakarta Drs A Junaidi A MM mengucapkan banyak terima kasih untuk semua pihak yang turut mensukseskan acara baksos kali ini. Baik dewan guru, OSIS, masyarakat Desa Krikilan serta perangkat desa maupun pihak pengusaha yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Kegiatan seperti ini akan diadakan tiap tahun,” katanya. (Khafid Suharyanto, Humas MAN 1 Surakarta).
Posted by Unknown